fbpx

Rahasia Bisnis BCA: Cara BCA Selalu Membuat Inovasi Baru

Ekipa.co – Pada 22 Februari lalu, perjalanan bisnis BCA memasuki usia barunya yang ke-65 tahun. Tak terhitung berbagai macam layanan inovasi yang sudah diluncurkan. Pernahkah Anda penasaran bagaimana cara BCA selalu bisa membuat inovasi baru? Temukan jawaban tentang inovasi BCA di sini.

PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) telah lama hadir di tengah kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia. Berbagai macam prestasi telah diraih BCA yang menghantarkan BCA masuk dalam kategori perusahaan terbaik. Cara pelayanan BCA pun sangat dicintai oleh pelanggannya.

Produk-produk digital BCA pun tak kalah saing, meskipun kini banyak bermunculan layanan perbankan dari bank digital. BCA mampu menyeimbangkan langkahnya bahkan mengungguli mereka. Mengapa BCA bisa begitu adaptif? Jawabannya adalah karena BCA terus mendorong budaya inovasi dalam organisasinya dan terus memberdayakan karyawannya.

Baca Juga: Open Innovation, Kunci Keberhasilan Inovasi Perusahaan

Tips Bisnis BCA Memberdayakan Karyawan untuk Membuat Inovasi Baru

Dalam dunia bisnis, ada seorang inovator dan ada yang menjadi follower tren inovasi yang sudah ada. Inovator adalah mereka yang memulai dan menginisiasi.

Para inovator ini adalah mereka yang mencoba eksplorasi hal baru dan mengambil resiko ketika yang lain masih tetap nyaman dengan apa yang sudah ada. Inovator di dunia bisnis akan menginspirasi dunia dengan peluang-peluang yang mereka temukan.

Bagian manakah BCA? BCA termasuk para inovator itu. BCA menunjukkan kepada dunia bahwa korporasi besar sangat bisa untuk terus menggerakkan budaya inovasi dalam organisasinya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang BCA lakukan untuk terus menyalakan budaya inovasi dalam organisasi dan mendorong karyawannya menjadi inovatif dan kreatif.

1. Berbagi Ide dan Passion sebagai Kunci Inovasi BCA

Hal yang membuat BCA spesial adalah BCA berbagi ide dan passion-nya kepada karyawan dan pelanggannya. Hal itulah yang membuat Raj Wadhwani, President Contact Center World kagum dengan BCA.

2. Membuka Diri Untuk Bisnis Lain Melihat Apa yang BCA Kerjakan

Hal berbeda yang dilakukan BCA adalah mengundang bisnis lain untuk melihat apa yang mereka lakukan dan bagaimana caranya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan perspektif baru, ide segar, dan feedback. Tentu ini hal yang sangat jarang bisnis lain lakukan.

Ketika BCA berbagi apa yang mereka lakukan kepada pihak lain, mereka akan menerima banyak hal juga. BCA akan mendapat ide baru melalui berbagi sesuatu yang baru dan praktik baru.

Mungkin para profesional akan mempertanyakan apa yang BCA lakukan, tapi langkah yang BCA lakukan termasuk simbiosis mutualisme. Kedua belah pihak baik BCA atau pun bisnis lainnya sama-sama mendapatkan manfaat.

Baca Juga: Strategi Pengembangan Produk Inovatif dengan Metode Scamper

3. Pemimpin yang Tak Otoriter

Korporasi besar biasanya identik dengan hierarki atau senioritas yang mempersempit ruang gerak bagi para karyawannya. Menariknya di BCA para pemimpinnya akan dengan mudah berbaur dengan karyawan dari segala level.

Mereka menjadi pemimpin yang empati dan bersedia mendengarkan ide-ide dan masukan dari para karyawannya.

4. Semua Divisi Harus Memberikan Nilai bagi Bisnis BCA

BCA sadar bahwa sekarang ini bukan lagi zamannya untuk hanya peduli dengan apa yang sudah menjadi job description-nya.

Job description tidak bisa dijadikan pembatas untuk berinovasi. Setiap divisi tak boleh egois dengan divisinya sendiri. Sekarang ini BCA mendorong semua divisi perlu berkontribusi terhadap bisnis BCA.

Contohnya saja di divisi IT atau call center, sekalipun mereka tak ada hubungannya dengan bisnis, divisi tersebut tetap harus berkontribusi terhadap bisnis BCA. Caranya bisa dengan kolaborasi bersama divisi lainnya.

Setiap karyawan dalam divisi harus proaktif dan mau bekerja sama dengan divisi lain. Setelah adanya dorongan seperti itu, HaloBCA contohnya yang sering disebut divisi angkat telepon telah melahirkan banyak inovasi dan berkontribusi juga terhadap sales dan bisnis BCA.

Baca Juga: Scrum, Strategi Jitu Kembangkan Produk

5. Menekankan Setiap Pimpinan BCA untuk Bisa Melakukan PDCA

Siapa yang gagal merencanakan maka telah merencanakan kegagalan. Sepertinya pernyataan itu mendorong setiap pimpinan BCA untuk selalu melakukan PDCA.

Apa itu PDCA? PDCA adalah akronim dari Plan, Do, Check, (Re) Act. Pimpinan harus bisa melakukan perencanaan, mengeksekusi rencana, meninjau kembali terlaksananya rencana tersebut, dan melakukan evaluasi.

Perencanaan membawa kita untuk tetap ada di jalur yang benar menuju tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan evaluasi akan membantu untuk memberikan pembelajaran dan perbaikan apa yang bisa dilakukan.

6. Ruang untuk Karyawan Memunculkan Ide Baru bagi Bisnis BCA

Dalam pengembangan produk dan jasa, BCA tak luput untuk selalu memperhatikan ide kreatif dan inovatif dari para karyawannya. Bahkan BCA memfasilitasi karyawannya untuk terus memunculkan ide inovatif.

Salah satu contohnya adalah dengan menyelenggarakan BCA Innovation Award (BIA). Dalam ajang BIA seluruh karyawan BCA tanpa terkecuali bisa mengikutinya. Ajang tersebut sebagai sarana penyaluran ide kreatif karyawan tentang  pengembangan dan penyempurnaan solusi perbankan serta proses operasional.

Ajang BIA ini menjadi salah satu bagian dari upaya untuk menjadikan inovasi sebagai budaya kerja.

Selain ada BIA, BCA juga menyelenggarakan BCA Innovation Convention (BIC). Tujuannya sama saja untuk menyalurkan ide inovasi karyawan di bidang finansial.

Baca Juga: Agile Software Development untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan

7. Membangun Budaya Perbaikan Terus-Menerus untuk Memunculkan Inovasi BCA

BCA menggunakan filosofi kerja dari Jepang yang bernama Kaizen. Kaizen adalah perbaikan kerja yang dilakukan terus-menerus selaras dengan makna kaizen yang artinya perbaikan bekesinambungan.

Di BCA setiap pimpinan punya tanggung jawab akan kaizen ini. Karena setiap unit kerja harus mengajukan beberapa proyek kaizen di setiap tahunnya.

8. Membangun Budaya Belajar

Inovasi dimulai dari rasa keingintahuan yang tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi ini akan ditindaklanjuti dengan belajar. Oleh karena itu, BCA sangat konsisten untuk mendorong karyawannya belajar. Tak hanya karyawan, para pimpinannya pun didorong untuk terus belajar.

Budaya pembelajaran BCA dikembangkan melalui program belajar formal yang bisa dilakukan secara mandiri. Salah satu caranya adalah dengan Community of Practice (COP). COP ini sebagai sarana karyawan untuk berbagi pengetahuan dan keahlian.

Untuk jajaran pimpinan juga terdapat COP yang akan membahas para ahli di bidangnya untuk membahas isu strategis.

Baca Juga: Sertifikasi Agile Scrum Master Terbaik di Indonesia

Sudahkah Anda Membangun Budaya Inovasi BCA dalam Perusahaan?

Bila Anda merasa kesulitan untuk membangun budaya inovasi dalam perusahaan, Anda bisa mencontoh apa yang BCA lakukan.

Namun, apabila Anda butuh bantuan seorang ahli untuk membantu menerapkan budaya inovasi dalam perusahaan Anda maka Ekipa adalah pihak yang tepat.

Para agile coach kami akan membantu Anda merancang bagaimana budaya inovasi yang cocok dengan kondisi perusahaan Anda sekarang ini.

Anda bisa meminta satu jam sesi bersama Agile Coach Ekipa dan akan Ekipa berikan secara gratis untuk Anda menceritakan segala kebutuhan dan permasalahan terkait inovasi dalam perusahaan.

Atau untuk Anda yang sedang memulai inovasi dengan transformasi digital bisa mengikuti program Agile Bootcamp yang diadakan oleh Ekipa Academy.

Ekipa-Academy-First-Agile-Bootcamp-1

We are moving website domains soon and look forward to sharing a brand new experience with you are Ekipa.co

We are moving our website domain soon and look forward to share a brand new experience with you at ekipa.co

  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
Need help? Talk to us