fbpx

Pentingnya Menyiapkan Inovasi dalam Berorganisasi

inovasi dalam berorganisasi

Ekipa.co – Akhir-akhir ini saya sedang mengembangkan sebuah alat uji yang cepat untuk menilai apakah seseorang siap untuk memulai menjadi lebih agile. Bagi saya, sebagian besar perusahaan dunia sekarang sedang bertransformasi, titik awalnya adalah kalau tidak agile, digital atau inovasi. Dalam artikel ini saya ingin membicarakan inovasi dalam berorganisasi.

Selama pandemi tetap melanda, setiap perusahaan harus mendigitalisasikan layanannya. Untuk melakukan itu, kita butuh inovasi secara praktikal, ide, orang-orang, dan proses yang membayangkan apa saja yang mungkin dan bisa segera dieksekusi.

Untuk melakukan inovasi, kita membutuhkan ketangkasan, tim kecil dari lintas fungsi yang melakukan iterasi, dan bergerak ke arah digitalisasi seperti layaknya yang dilakukan oleh startup.

Saya menemukan artikel menarik dari Strategizer, kreator dari business model canvas tentang kesiapan inovasi. Berikut ini gambaran alat uji sederhana untuk mengukur tentang kesiapan inovasi.

Baca Juga: Apa itu Agile dan Bagaimana Perusahaan Bisa Bertransformasi Lebih Cepat dan Produktif Dengannya

3 Sudut Pandang Inovasi dalam Berorganisasi

Dalam pengalaman saya membantu pelanggan Ekipa dengan cara yang efektif untuk membangun ketangkasan dan budaya berinovasi. Dari pengalaman itu, saya melihat kurang lebih ada tiga sudut pandang berinovasi yang bisa perusahaan ambil.

1. Inovasi Sebagai Budaya dalam Organisasi

Dokumen yang dibuat oleh strategizer ini bernama kesiapan budaya inovasi atau innovation culture readiness.

Tujuan dari dokumen ini adalah menanamkan budaya inovasi ke dalam keseluruhan organisasi. Inovasi bisa berupa dari cara orang bekerja, inti bisnis mereka, produk dan layanan mereka, dan proses yang mereka lalui.

Baca Juga: Open Innovation: Kunci Keberhasilan Inovasi Perusahaan

2. Inovasi dalam Beroganisasi Menggunakan Akselerator

Sekarang ini banyak perusahaan yang meluncurkan program akselerator atau inkubator. Perusahaan mengadakan kompetisi untuk karyawannya atau umum. Nantinya akan ada juri yang menilai apakah ide atau tim cukup bagus atau tidak.

Pemenangnya akan mendapatkan pendanaan, mentoring, dan dukungan lainnya untuk mewujudkan ide tersebut. Pada sebagian kasus titik penilaian terberatnya adalah pada ide yang diajukan.

Selain itu, para pemenang akan dicarikan startup yang menjanjikan dan bisa berkolaborasi dengan mereka pada tahap awal. Hal itu bisa didapatkan dari sesi mentoring, akses ke pelanggan, atau sumber daya perusahaan.

Baca Juga: Berencana Start Agile? Kamu Wajib Baca 2 Buku Agile Ini!

3. Inovasi di Luar Struktur Perusahaan

Sudut pandang ketiga adalah perusahaan berinvestasi dengan modal usaha. Perusahaan menyediakan pendanaan untuk investasi, atau mengakuisisi startup eksternal yang menjanjikan baik berupa investasi strategis atau finansial. Cara lain yang menarik bagi saya adalah pengembangan usaha perusahaan.

Saya baru saja bergabung bersama Wright Partners sebagai mitra usaha.  Konsep dari pembangunan usaha sekarang ini bisa dibilang relatif baru. Terdapat berbagai studio ventura yang fokus pada penciptaan startup, mereka mencoba banyak ide dan ketika sesuatu berjalan lancar maka mereka akan berinvestasi lebih.

Pembangunan ventura perusahaan bertujuan untuk melakukan hal yang sama, tetapi untuk perusahaan yang lebih besar. Hal ini tentunya memberikan keuntungan seperti akses ke sumber daya, pelanggan, dan pengetahuan yang perusahaan punyai. 

Cara berinovasi bisa dibilang relatif sederhana. Melihat dari penilaian yang dibuat oleh strategizer, hal utama yang diperhitungkan adalah di bagian kepemimpinan. Kepemimpinan adalah bersemangat untuk mengawali dan berinvestasi pada pipa inovasi yang besar. 

Baca Juga: Sertifikasi Agile Scrum Master Terbaik di Indonesia

Tantangan dalam Berinovasi

Perlu disadari, tantangan utama dari model seperti ini adalah membuat pemimpin menyetujui ‘cara baru’ ini, mendapatkan pendanaan dan persetujuan dewan untuk mendirikan usaha patungan. Selain itu, tidak banyak transformasi atau perubahan yang dibutuhkan. Eksekusi dari ventura terjadi ‘di luar’ dengan tim pengusaha yang profesional. 

Apa yang saya pelajari selama kurun waktu dua puluh tahun ini adalah bahwa variabel utama di berbagai ventura atau usaha yang sukses adalah tim. Tim yang tepat akan mengambil ide, tidak memvalidasi, dan terus melakukannya sampai mereka mendapatkan sesuatu yang berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa titik terbaik untuk setiap usaha adalah tim dan bukan hanya idenya.

Di bawah ini terdapat gambar yang menunjukkan tahapan dalam pendekatan pembangunan usaha kami:

Tahapan inovasi dalam organisasi
Tahapan Inovasi dalam organisasi

Apakah organisasi atau perusahaan yang Anda kelola sudah siap untuk berinovasi? Jika Anda masih bingung tentang bagaimana memulai inovasi dalam berorganisasi, mari kita obrolkan bersama. Anda bisa mengirim pesan ke saya di hugo@ekipa.co.

Sebelum kita ngobrol bersama, ada baiknya Anda membaca ebook yang telah saya tulis yang berjudul start agile. Anda bisa mengunduh ebook start agile gratis. Ada 144 halaman yang bisa menambah pemahaman Anda lebih dalam tentang agile dan inovasi.

Semangat berinovasi!

We are moving website domains soon and look forward to sharing a brand new experience with you are Ekipa.co

We are moving our website domain soon and look forward to share a brand new experience with you at ekipa.co

  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
Need help? Talk to us