Apakah perusahaan Anda sudah menerapkan agile karena FOMO atau karena merasa agile ini penting? Sebenarnya seberapa penting, sih, agile bagi perusahaan?
Jawabannya tentu penting. Selama bisnis masih terus memproduksi produk yang bisa menyelesaikan masalah user dengan cepat maka agile masih sangat dibutuhkan.
Kita sudah melewati disrupsi era COVID-19 dan belajar dari era COVID-19 yang membuat perusahaan mau tak mau untuk segera bertransformasi digital. Karena semua orang tak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Namun, ternyata proses transfromasi digital ini ternyata membawa konsekuensi juga, salah satunya adalah terkait adaptasi cara kerja. Perusahaan yang masih tetap menggunakan cara kerja lama akan kesulitan untuk melakukan transformasi digital.
Cara kerja lama yang masing-masing orang berfokus pada bidangnya masing-masing akan membawa perusahaan bergerak pada jalur yang lambat. Padahal tujuan utama dari transformasi digital adalah memaksimalkan pengalaman pelanggan.
Era sekarang pelanggan yang tak terpuaskan dengan pengalaman sebuah layanan atau solusi bisnis akan mudah sekali untuk berpindah haluan ke kompetitor yang memberikan pengalaman pelanggan lebih baik.
Jika perusahaan masih menggunakan cara kerja yang konvensional maka siap-siap saja akan tergantikan posisinya di hati pelanggan dengan perusahaan lainnya yang mampu memberikan solusi cepat yang dibutuhkan oleh customer.
Perusahaan Anda sudah Menerapkan Agile Ways of Working, tapi Mengapa Efeknya Belum Terlihat?
Jika perusahaan Anda sudah mulai menerapkan agile ways of working maka perusahaan Anda sudah selangkah maju untuk tetap menjadi perusahaan yang relevan dalam segala disrupsi yang ada.
Lalu, kenapa belum terasa ya efek perubahannya setelah menerapkan agile ways of working?
Sebelum menjawabanya, kami akan bertanya kembali. Apakah semua karyawan di perusahaan Anda sudah punya agile mindset? Apakah para karyawan sudah paham terkait agile values? Apakah para karyawan sudah self-managed ataukah karyawan masih bergantung arahan dari para leader?
Anda bisa menjawabnya. Tantangan terbesar yang kami hadapi selama menemani proses transformasi agile perusahaan besar di Indonesia adalah tentang bagaimana punya agile mindset yang benar.
Berbicara tentang perubahan memang hal yang menantang. Tak semua orang nyaman dengan perubahan. Begitu juga ketika perusahaan akan memulai perubahan cara kerja lama yang sudah biasa dilakukan puluhan tahun dan berganti cara kerja baru.
Maka jawaban dari pertanyaan mengapa sudah menerapkan agile ways of working, tapi dampaknya masih sama aja adalah bisa jadi penerapan agile ways of working-nya belum tepat.
Misalnya, jika perusahaan memutuskan menggunakan Scrum dan hanya meromantisasi Scrum Event seperti Sprint Planning, Daily Meeting, dan Sprint Retrospective sebagai seremoni baru, tapi timnya masih silo maka jelas hasilnya akan sama saja.
Anda bisa mendapatkan jawaban lain mengapa Agile Ways of Working yang Anda terapkan diperusahaan itu tak terasa efeknya pada artikel kami yang berjudul 4 Penyebab Kegagalan Penerapan Agile di Perusahaan.
Atau jika perusahaan Anda sudah punya agile coach, tapi hasilnya sama saja maka bisa jadi itu tanda bahwa perusahaan Anda membutuhkan peranan dari pihak eksternal.
Karena pernah ada sebuah studi kasus dimana dalam perusahaan itu sudah ada agile coach-nya. Namun, agile coach-nya itu kesulitan dalam hal mengubah mindset orang-orang yang ada didalam.
Masih banyak tantangan terkait pengubahan mindset dan biasanya budaya di Indonesia, orang akan mudah dan terbuka untuk mengubah mindset-nya adalah ketika bertemu dengan pihak luar.
Untuk itulah masih banyak perusahaan Indonesia yang butuh peranan agile coaching dari pihak eksternal.
Mengapa Agile Coaching Itu Penting Bagi Perusahaan?
Sekarang banyak buku yang membahas terkait agile coaching yang membuka semua teori tentang agile, tapi mengapa perusahaan masih butuh peran seorang agile coach baik internal maupun eksternal?
Ada tiga alasan besar mengapa perusahaan membutuhkan agile coaching?
- Buku hanya menyajikan teori dan beberapa contoh implementasinya. Namun secara praktikal sebuah perusahaan perlu pihak yang membantunya untuk mengeksekusi teori menjadi praktek.
- Adanya program agile coaching yang mendatangkan agile coach dari sisi eksternal akan membantu hal-hal politis yang terjadi dalam internal perusahaan seperti perubahan mindset lama menjadi agile mindset.
- Perusahaan butuh perspektif dari sudut pandang orang ketiga. Ketika perusahaan merasa stuck dengan masalah yang ada dalam organisasinya maka mendapatkan perspektif dari sudut pandang orang ketiga sangatlah penting.
Selain itu dalam mempersiapkan diri menghadapi ancaman krisis yang terjadi maka keberadaan agile coach dalam proses agile coaching menjadi penting.
Karena agile coach akan berperan sebagai seorang pemandu yang membuat proses transformasi berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan, membuat proses perubahan budaya kerja berjalan dengan lancar juga, dan membantu menyelesaikan masalah-masalah atau hambatan-hambatan yang dialami oleh organisasi.
Peran agile coach dalam sebuah penerapan agile sangatlah penting karena adanya agile coach membantu penerapan agile bisa terimplementasi dengan benar di semua aspek. Sehingga akan membantu dalam hal berikut ini.
1. Transformasi
Perusahaan dalam era ancaman krisis ini perlu bergerak dan bertransformasi lebih cepat, adanya agile ini membantu perusahaan dalam hal,
a. Transparansi
Struktur organisasi yang ada di perusahaan mayoritas sekarang ini masih silo dan tertutup. Sehingga tidak terlihat adanya transparansi dan komunikasi yang rendah. Ini menjadi hambatan utama dalam bertransformasi. Dengan adanya agile coaching, para leader dapat menata ulang struktur yang terlalu silo untuk memperbaiki hubungan, komunikasi, dan meningkatkan transparansi.
b. Pemberdayaan
Cara kerja yang hanya menanti arahan dari atasan membuat tim tidak punya sifat proaktif. Hal ini perlu diubah. Pihak pimpinan atau manajemen bisa memberikan otoritas pada timnya sehingga mereka bisa bekerja secara self-managed, proaktif, dan mengoptimumkan usahanya agar mendapat hasil yang terbaik.
c. Berbasis Pada Tim
Penerapan agile akan membantu tim untuk menjadi tim unggulan sehingga anggota dalam tim tersebut bisa saling memberikan dukungan kerja satu sama lain.
2. Menjembatani Perubahan Budaya Kerja
Penerapan agile membantu pimpinan perusahaan untuk bergerak dari budaya yang penuh dengan batasan menjadi budaya yang menyalakan proses inovasi, kreativitas, kolaborasi berdasarkan prinsip agile yang berfokus pada customer, praktik dari agile, dan nilai dari agile.
3. Membantu Perusahaan dalam Mengatasi Hambatan dan Tantangan
Agile membantu perusahaan untuk mengatasi hambatan dan tantangan yang biasa terjadi dalam bisnis seperti pada hal-hal berikut ini:
- Proses Bisnis
- Struktur Organisasi
- Ketahanan terhadap perubahan
- Kesenjangan Keahlian
- Kepemimpinan
Sudahkah Perusahaan Anda Memiliki Agile Coach?
Dari pemaparan diatas, kita melihat bahwa ternyata penting dalam perusahaan memiliki seorang agile coach. Bila agile coach internal belum cukup memenuhi kebutuhan, Anda bisa menggunakan jasa agile coach eksternal dari Ekipa misalnya.
Ada kabar gembira bahwa Ekipa baru saja meluncurkan Ekipa Academy, sebuah program yang didedikasikan pada para talenta yang ingin mengasah dirinya dalam bidang agile.
Ada tiga program yang bisa diikuti oleh para karyawan atau leader yang tertarik dengan agile, yakni
- Certified Agile Practitioner
- Certified Agile Coach
- Certified Enterprise Agilist
Ini bukan program sertifikasi biasa, ini adalah program pembelajaran intensif selama tiga bulan. Dalam tiga bulan Anda akan belajar intensif dengan para pakarnya.
Tertarik untuk mendaftar? silakan kunjungi halaman Ekipa Academy.
