fbpx

Bagaimana Implementasi Agile untuk Performance Marketing?

Apa yang Anda bayangkan ketika seseorang berkata kepada Anda dengan kata agile? Sifat? Methodology? Mindset? Jawaban Anda akan bergantung pada cara kerja perusahaan dan terletak pada divisi apa dan bagaimana role atau peran Anda. Jawaban seseorang yang berada pada tim IT tentu akan berbeda pada jawaban seseorang di tim marketing.

Mengapa berbeda? Karena pada dasarnya seseorang akan menjawab dengan apa yang terlintas di pikirannya. Hal apa saja yang ada pada pikiran kita biasanya karena hal-hal yang dilakukan secara rutin atau apa yang biasa kita lakukan. Tentu tim IT akan sering berkaitan dengan “agile” dibanding dengan tim marketing.

Hal ini tentu menimbulkan persepsi dan common knowledge bahwa agile hanya milik tim IT, product, tech, dan bukan milik semua. Padahal apabila kita telaah lebih mendalam, sejatinya agile itu dapat diaplikasikan untuk semua individu (terlepas role dan divisi) sekaligus perusahaan sebagai suatu bagian yang utuh.

Agile bila dikaitkan dengan hal-hal yang non teknis, merangkum tiga aspek penting, yaitu mindset, practice, dan habit. Agile mindset akan membantu kita bagaimana berpikir, agile practice berhubungan dengan bagaimana kita bertindak, dan agile habit adalah bagaimana kita berperilaku baik. Sedangkan agile methodology merupakan sebuah pendekatan pengembangan produk yang memfokuskan pada pengiriman produk berkala dan iteratif serta kolaborasi antara tim. 

Bagaimana Penerapan Agile Diluar Tim IT?

Lalu bagaimana cara supaya agile dapat dimiliki dan diterapkan oleh semua divisi di perusahaan? Melalui artikel ini, saya akan membantu merumuskan bagaimana agile bisa diterapkan pada tim marketing khususnya pada bagian performance marketing.

Performance marketing adalah sebuah istilah yang mengacu pada metode di mana tim marketing membayar perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan kampanye pemasaran. 

Seorang performance marketer diharapkan menjadi seseorang yang dapat mengelola semua funnel marketing dan fokus untuk mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya dari budget yang dia keluarkan.

Lantas bagaimana hubungan agile dengan performance marketing? Pada sisi non teknis, agile dapat membantu individu dengan mindset, practice, dan habit sehingga dapat menciptakan adaptabilitas yang tinggi dan resiliensi. Sedangkan pada sisi yang lain, Agile Methodology dapat membantu tim performance marketing dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.

Ingin tahu contoh penerapannya? Baiklah kita akan masuk ke studi kasus, ada sebuah tim performance marketing yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja iklan mereka dengan memanfaatkan data dan analisis untuk membuat keputusan yang lebih baik. Tim ini memutuskan untuk mengimplementasikan Agile Methodology untuk membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

Setelah mengimplementasikan agile, tim mulai bekerja dalam sprint dua mingguan, dimana setiap sprint mereka mengevaluasi dan menyesuaikan strategi iklan berdasarkan data yang mereka terima. Ini membantu tim untuk lebih cepat dan lebih efektif dalam menyesuaikan strategi mereka dan mencapai hasil yang lebih baik.

Selain itu, agile juga membantu tim untuk bekerja secara lebih terkoordinasi. Setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas sehingga mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Keterbukaan dan transparansi antar anggota tim juga membantu mereka untuk bekerja dengan lebih efisien dan menghindari duplikasi usaha.

Hasil dari studi kasus ini menunjukkan bahwa implementasi Agile Methodology dapat membantu tim performance marketing untuk bekerja lebih efektif dan efisien, serta membantu mereka mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat.

Apakah Agile Bisa Diterapkan Untuk Semua Divisi di Organisasi?

Kesimpulan yang bisa diambil adalah dengan Agile Methodology dapat menjadi solusi yang efektif bagi tim performance marketing yang ingin meningkatkan kinerja mereka. Dengan fokus pada optimisasi kampanye pemasaran secara berkala, kolaborasi tim, dan evaluasi terus-menerus, agile dapat membantu tim untuk lebih cepat dan efektif dalam mencapai tujuan mereka.

Sehingga, dapat menjawab bahwa agile bukan hanya milik beberapa role atau divisi saja, tapi bisa diaplikasikan ke semua role atau divisi untuk mencapai tujuan dengan lebih efisien dan efektif.

Bagaimana? Tertarik untuk mengimplementasikan agile dalam setiap aktivitas pekerjaanmu? Ayo, pelajari agile ini lebih intensif dengan program baru dari Ekipa Academy yakni agile bootcamp. Kamu akan belajar langsung bersama para agile coach yang sudah ahli pada bidangnya. 

Agile Bootcamp

We are moving website domains soon and look forward to sharing a brand new experience with you are Ekipa.co

We are moving our website domain soon and look forward to share a brand new experience with you at ekipa.co

  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
Need help? Talk to us