fbpx

Apakah Parameter Ide Inovatif Anda Sudah Tepat?

parameter ide inovatif

Ekipa.co – Anda memiliki segudang ide yang siap digunakan untuk membuat inovasi pada produk dan layanan bisnis Anda. Namun, pertanyaannya dari segudang ide tersebut, ide manakah dulu yang paling inovatif dan menjadi prioritas untuk diimplementasikan?

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang strategi memunculkan ide untuk pengembangan produk dengan metode scamper. Dengan menggunakan metode scamper Anda akan mendapatkan banyak ide.

Dalam artikel kali ini kita akan membahas cara untuk membuat prioritas ide yang paling inovatif dengan menggunakan Aligment Scoring Matrix dan juga melihat parameter inovatif. Mari simak lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Pertanyaan Ini Membantumu Menemukan Ide Hebat

Parameter Ide Inovatif

Sebelum menjelaskan langkah-langkah cara untuk membuat prioritas ide yang berpotensi memunculkan inovasi, mari kita ingat kembali parameter ide inovatif.

Jason Lau dari Make Innovation Work menjelaskan ada tiga parameter untuk menentukan sebuah ide apakah inovatif atau tidak. Ketiga parameter tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Dapat mengubah status quo.
  2. Mampu mendefinisikan ulang peraturan, regulasi, dan struktur hukum.
  3. Dapat mentransformasikan perusahaan.

Baca Juga: Berencana Start Agile? Kamu Wajib Baca 2 Buku Agile Ini!

Langkah-langkah Menentukan Ide Inovatif dengan Alignment Scoring Matrix

Setelah kita memunculkan ide inovatif dengan metode scamper, ini saatnya untuk membuat prioritas dari ide inovatif yang akan kita eksekusi.

Dalam alignment scoring matrix ini kita akan menggunakan parameter ide inovatif sebagai metric yang kita gunakan. Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai

Langkah pertama tentunya adalah dengan menentukan objective atau tujuan yang ingin dicapai dalam proses scoring ini.

Misalkan kita ingin menemukan ide terkait Scrum Master Certification Training agar menjadi winning product.

2. Definisikan Besaran Porsi dari Parameter Ide Inovatif

Kita telah memiliki tiga parameter ide inovatif. Selanjutnya adalah menentukan besaran porsi dari masing-masing parameter ide inovatif.

Besaran porsi ini menyesuaikan dengan fokus utama yang ingin dicapai. Dalam contoh ini besaran porsinya dibagi menjadi sebagai berikut:

  1. Dapat mengubah status quo porsinya sebesar 60%.
  2. Mampu mendefinisikan ulang peraturan, regulasi, dan struktur hukum sebesar 30%.
  3. Dapat mentransformasikan perusahaan sebesar 10%.

Baca Juga: Open Innovation, Kunci Keberhasilan Perusahaan

3. Buatlah Tabulasi Data Antar Deskripsi Ide dan Parameter Ide Inovatif

Sekarang saatnya untuk membuat tabulasi data agar memudahkan proses scoring. Berikut ini bentuk tabel dari tabulasi data.

Tabulasi Data Alignment Scoring Matrix

Pengisian kolom Score-1, Score-2, dan Score-3 menggunakan score rating berikut ini:

1 = Tidak memberikan dampak

3 = Cukup memberikan dampak

5 = Memberikan dampak

7 = Memberikan dampak signifikan

9 = Memberikan dampak yang sangat signifikan

Sedangkan pada kolom kalkulasi dihasilkan dari rumus berikut ini untuk setiap barisnya:

TOTAL = (Score-1 x 60%) + (Score-2 x 30%) + (Score-3 x 10%)

4. Urutkan Score dari Besar ke Kecil

Setelah kita mendapatkan total score dari masing-masing ide maka ini saatnya untuk memilih tiga atau lima ide teratas dengan skor tertinggi.

Mengurutkan dari score besar ke kecil

Itulah cara untuk menentukan prioritas ide inovatif. Sekarang pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara memilih ide yang akan kita jalankan dari tiga atau lima prioritas yang sudah kita buat? Berikut ini tipsnya.

Baca Juga: Agile Software Development untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Tips Menentukan Ide Mana yang Akan Kita Jalankan

Untuk menentukan ide mana yang akan kita eksekusi maka kita akan menggunakan pick matrix. Pick matrix ini merupakan alat sederhana yang membagi empat kuadran untuk membantu kita membuat keputusan. Pick ini adalah akronim dari possible, ideal, challenge, and kill.

Ada empat kuadran yang dibentuk dari dua parameter:

  1. Berdasarkan usaha untuk mengimplementasikan (mudah hingga sulit).
  2. Berdasarkan dampak atau manfaat untuk bisnis (low s.d high)

Tugas kita adalah memahami masing-masing ide dengan kombinasi Parameter PICK Matrix diatas dan menempatkan ide-Ide yang ada dalam salah satu dari keempat kuadran tersebut.

Visualisasi empat kuadran yang bisa kita gunakan adalah sebagai berikut;

PICK Matrix

Penjelasan keempat kuadran tersebut adalah sebagai berikut:

P: Possible, mudah diimplementasikan tapi low impact-benefits.

I: Ideal, mudah diimplementasikan dengan moderate/high impact-benefits.

C: Challenge, terbilang susah untuk diimplementasikan, tapi memiliki moderate/high impact-benefits.

K: Kill, lupakan apa yang ada di kuadran ini karena susah diimplementasikan dan hanya memiliki low impact-benefits.

Baca Juga: Scrum, Strategi Jitu Kembangkan Produk

Sudah Siap Memilih Ide Inovatif Mana yang Akan Dijalankan?

Setelah penjelasan langkah-langkah untuk membuat prioritas dari ide yang kita miliki dan juga tips untuk memilih ide yang akan dijalankan setidaknya Anda memiliki gambaran jelas mulai dari bagaimana memunculkan ide yang terstruktur hingga memastikan ide tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.

Sekarang apakah Anda sudah siap untuk menjalankan ide prioritas dari segudang ide yang Anda miliki?

Masih belum yakin dengan ide Anda? Mantapkan hati Anda dengan mengikuti online course live your idea terbaru dari Ekipa.

We are moving website domains soon and look forward to sharing a brand new experience with you are Ekipa.co

We are moving our website domain soon and look forward to share a brand new experience with you at ekipa.co

  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
Need help? Talk to us