Ekipa.co– Product owner menjadi salah satu peran yang penting dalam transformasi agile sebuah perusahaan. Karena perannya mampu untuk membantu perusahaan dalam mengelola perubahan prioritas.
Seiring perkembangan pasar dan dunia bisnis yang begitu disruptif, prioritas sebuah perusahaan akan berubah-ubah. Jika hanya mengandalkan perencanaan lama maka bisnis bisa berhenti begitu saja. Adanya agile membuat perusahaan bisa beradaptasi dengan cepat, termasuk bisa mengirimkan produk dan memberi nilai bagi user lebih cepat.
Kali ini kita akan membahas apa itu product owner, bagaimana tugas dan tanggung jawabnya, dan segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Product Owner. Mari simak!
Apa itu Product Owner?
Ketika sebuah perusahaan atau organisasi menerapkan kerangka kerja Scrum maka akan ada tiga komponen peran yang diperlukan yakni product owner, scrum master, dan development team.
Kita sudah membahas tentang hal yang perlu diketahui tentang Scrum Master pada artikel sebelumnya. Kali ini kita akan membahas tentang product owner.
Product Owner adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempertimbangkan nilai dan misi bisnis dari solusi produk yang dikembangkan. Secara sederhana product owner disebut sebagai mini CEO dari produk yang sedang dikembangkan.
Mengapa product owner itu penting? Sesuai pengalaman Ekipa dalam menangani berbagai macam klien perusahaan besar, seringkali yang terjadi adalah tidak ada kejelasan terkait produk yang sedang dikembangkan.
Ketidakjelasan produk yang dikembangkan meliputi untuk siapa produk itu dirancang dan bagaimana kejelasan product roadmap.
Untuk itulah peran product owner hadir agar perusahaan memiliki visi dan tujuan yang jelas terkait untuk apa sebuah produk dibuat.
Seorang product owner akan memastikan anggota timnya, para stakeholder, pihak manajemen bisnis, dan pemimpin perusahaan dapat dengan cepat mengerti produk apa yang perlu dibuat, untuk siapa, dan bagaimana caranya.
Peran dan Tanggung Jawab Product Owner
Setelah mengetahui siapa itu product owner, muncullah pertanyaan di benak Anda, apa sajakah peran dan tanggung jawab product owner?
Tanggung jawab utama seorang product owner adalah merancang visi dari produk apa yang akan ia bangun dan meyakinkan tim Scrum. Inilah kunci utama kesuksesan utama dalam memulai proyek agile software development.
Dalam mewujudkan tanggung jawab utama tersebut maka didukung dengan hal-hal berikut ini:
- Mendefinisikan fitur dari sebuah produk.
- Memutuskan tanggal peluncuran produk dan bagaimana kontennya.
- Bertanggung jawab terhadap ROI (Return of Investment) dari sebuah produk.
- Memprioritaskan fitur sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Menyesuaikan fitur dan prioritas di setiap iterasi jika diperlukan.
- Menerima atau menolak hasil pekerjaan.
Untuk Anda yang penasaran bagaimana keseharian seorang Product Owner maka gambar ini akan menjawabnya.
Perbedaan Product Owner vs Product Manager
Ada dua istilah yang serupa rasanya tapi tak sama, yakni product owner dan product manager.
Product owner dan product manager memiliki perbedaan. Apa inti perbedaan product owner dan product manager?
Mengutip dari Product Plan, berikut ini perbedaan utamanya.
- Product Manager bertanggung jawab pada hal yang strategis seperti fokus pada visi produk, tujuan perusahaan, dan kondisi pasar.
- Product Owner bertanggung jawab pada hal taktis. Product Owner akan menerjemahkan strategi dari Product Manager ke beberapa tugas yang bisa dikerjakan dan bekerja sama dengan agile team untuk mengeksekusi tugas tersebut.
Skill yang Dibutuhkan untuk menjadi Product Owner
Kemampuan apa saja sebenarnya yang diperlukan untuk menjadi seorang Product Owner?
Secara umum seorang product owner perlu memiliki kemampuan dalam product management dan memiliki pemahaman yang mendalam terkait user, marketplace, kompetisi bisnis, dan tren di masa depan dari produk yang akan dikembangkannya.
Selain itu apalagi? Bila dilihat dari deskripsi pekerjaan yang biasanya perusahaan cari maka menurut Ziprecruiter berikut ini adalah 10 kemampuan utama yang perusahaan cari dari seorang product owner.
Sepuluh kemampuan utama tersebut berdasarkan data yang terkumpul dari kiriman deskripsi pekerjaan Product Owner sejak Januari 2018 di Ziprecruiter.
Untuk mengetahui seberapa besar prosentase dari masing-masing kemampuan tersebut, berikut ini penjabarannya yang kami kutip dari platform Ziprecruiter.
| Skill yang Dibutuhkan Perusahaan | Prosentase |
| Kemampuan Teknis | 16,34% |
| Kemampuan berkolaborasi | 15,99% |
| Inovasi | 12,75% |
| Auto Delivery | 10,23% |
| Kemampuan Digital | 8,96% |
| Manajemen Produk | 8,63% |
| Kemampuan Berkomunikasi | 8,36% |
| Pelayanan pelanggan | 7,07% |
| Manajemen Proyek | 5,93% |
| Pengembangan perangkat lunak | 5,75% |
Dari sepuluh kemampuan di atas, sudahkah Anda sebagai seorang Product Owner memilikinya?
Gaji Product Owner
Apakah Anda penasaran berapa gaji seorang product owner? Kita akan membahas gaji product owner berdasarkan data yang ada di situs Salary Expert.
Rata-rata gaji product owner di Indonesia per tahunnya adalah sebesar Rp226.274.601 atau setara dengan Rp108.786 setiap jamnya.
Untuk product owner yang baru memiliki pengalaman selama 1-3 tahun maka rata-rata gajinya per tahun adalah Rp165.761.011.
Sedangkan untuk product owner yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun rata-rata gajinya per tahun berkisar pada angka Rp281.863.661
Bagaimana? Setelah melihat gajinya apakah Anda tertarik?
Tips Menjadi Product Owner
Apabila Anda masih baru dalam pengembangan produk dan ingin menjadi seorang product owner, bagaimana tipsnya?
Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa dicoba
- Bacalah dan perdalam pengetahuan tentang manajemen produk.
- Berkomunitaslah dengan komunitas yang memiliki antusias tinggi terkait produk.
- Mengambil kelas atau kursus product owner untuk mengetahui kemampuan terbaru yang dibutuhkan perusahaan.
- Cobalah untuk perdalam pengetahuan tentang bisnis.
- Bila Anda belum memiliki pengalaman bekerja, Anda bisa mulai dengan membuat produk digital Anda sendiri. Ini bisa menjadi salah satu portofolio.
- Milikilah pengalaman untuk memimpin sebuah tim, baik itu tim sukarelawan atau pun lainnya.
- Ambil sertifikasi product owner. Anda bisa mengambil sertifikasi product owner di Ekipa yang sudah dirancang sesuai konteks di Indonesia dan telah diakui oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia.
Menjadi Profesional Product Owner dengan Sertifikasi Product Owner dari Ekipa
Pentingkah sertifikasi product owner untuk menjadi seorang profesional product owner sesungguhnya?
Sejatinya yang terpenting adalah Anda memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang product owner seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Adanya sertifikasi adalah sebagai nilai tambah Anda dan pengakuan dari lembaga lain akan kemampuan Anda untuk menjadi seorang product owner.
Namun, tidak ada salahnya untuk mengambil sertifikasi, hal ini juga bisa menambah kredibilitas untuk karir profesional Anda.
Ekipa menyediakan product owner online course & certification yang sudah dirancang sesuai dengan konteks di Indonesia dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Sebelum mengikuti sertifikasi product owner di Ekipa, sangat kami sarankan untuk mengambil online course-nya terlebih dahulu agar pemahaman Anda lebih mendalam.
Untuk Anda yang baru saja memiliki sedikit pengalaman atau baru ingin memulai karir menjadi product owner, Anda bisa mengambil kelas Indonesia Product Owner Level 1 (ISPO1) dilanjutkan dengan Certification of Indonesia Scrum Product Owner Level 1 (ISPO1).
Sedangkan untuk Anda yang sudah memiliki banyak pengalaman kerja sebagai product owner dan ingin lebih mengetahui perubahan apa saja di pasar terkait product owner maka Anda bisa mengambil kelas Indonesia Product Owner Level 2 (ISPO2) yang dilanjutkan dengan Certification of Indonesia Scrum Product Owner Level 2(ISPO2).
Atau Anda juga bisa mengikuti program intensif dari Agile Bootcamp dari Ekipa Academy
Bagaimana? Setelah membaca uraian di atas, sudah siapkah Anda menjadi seorang Professional Product Owner?
