fbpx

Bagaimana Agile Mendorong Peningkatan Inovasi Produk Perbankan?

Apakah Agile hanya bisa diadopsi oleh industri IT dan software development saja? Tentu saja industri lainnya dapat mengadopsinya juga. Salah satunya adalah industri perbankan yang bisa mengadopsi agile untuk mengatasi masalah yang muncul ketika membuat inovasi produk perbankan dan mendorong inovasi tersebut terjadi.

Apalagi dengan beraneka ragam disrupsi yang datang, disrupsi startup fintech yang terus tumbuh, demikian juga dengan disrupsi pandemi, dan sekarang disrupsi post pandemic.

Jika perbankan tak berinisiatif untuk berinovasi maka bisa saja pengguna produknya berpindah ke startup yang menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk menghadapi disrupsi dan perubahan yang begitu cepatnya, adopsi agile menjadi jawaban yang tepat agar inovasi produk yang dibuat tetap relevan dengan kebutuhan pengguna.

Apakah agile benar-benar bisa mengatasi masalah yang dihadapi dalam melakukan inovasi dan mendorong inovasi terwujud. Nah, dalam artikel ini kita akan bedah apa saja tantangan yang perbankan hadapi dalam berinovasi dan bagaimana agile memberikan solusinya.

Apa tantangan yang perusahaan hadapi ketika mengadopsi agile?

Agile menjadi hal yang cukup familiar, tapi implementasinya memang lumayan menantang. Dan ternyata banyak perusahaan di dunia yang mengalami tantangan ketika mengadopsi agile.

Mengambil data dari State of Agile Report , tiga tantangan besar yang perusahaan hadapi ketika mengadopsi agile adalah sebagai berikut:

Penerapan agile yang tidak konsisten dalam proses dan praktik lintas tim (cross team).
Adanya benturan budaya antara budaya perusahaan dengan nilai dalam agile.
Resistensi organisasi untuk berubah.
Tantangan besar mengadopsi agile

Itu adalah tiga tantangan terbesar, sedangkan tantangan lainnya bisa Anda lihat dalam grafis berikut ini.

Agile Practices Challenge, source: 15th State of Agile

Apakah perusahaan Anda juga mengalaminya juga? Itu adalah tantangan yang perusahaan di dunia ini rasakan. Lantas, bagaimana tantangan yang perbankan hadapi dalam adopsi agile?

Apa Saja Tantangan yang Dihadapi Perbankan dalam Adopsi Agile untuk Meningkatkan Inovasi dan Pengembangan Produk?

Apakah tantangan yang dihadapi perbankan dalam adopsi agile juga selaras dengan laporan dari State of Agile yang sudah kita ulas diatas. Mari kita bedah!

Tantangan ini berdasarkan klien perbankan besar yang sudah pernah menjadi klien bagi Ekipa.

1. Business As Usual (BAU) VS Agile Activities Time Management Concern

Perbankan mengalami kesulitan untuk menemukan keseimbangan antara Agile activities dan rutinitas aktivitas harian (BAU). Terutama untuk membagi waktu secara efektif pada tiap-tiap aktivitas.

2. Kebutuhan untuk Membuat dan Mengembangkan Produk yang Inovatif

Perbankan memahami bahwa perlu mengembangkan produk yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan klien. Namun masih sulit diwujudkan dikarenakan terkendala ide dan menghambat dalam proses “kreasi”.

3. Rendahnya Pemahaman dan Penerapan Terkait Agile Mindset dan Agile Behavior

Meskipun perbankan sudah menerapkan Agile selama lebih dari dua tahun, tetapi masih menemui tantangan ketika menerapkan agile mindset secara komprehensif.

4. Masalah Kemanan Psikologis

Budaya perusahaan sebelumnya membuat karyawan sulit untuk terbuka dalam menawarkan ide ataupun aspirasi. Sehingga hal ini tentu menjadi penghambat dalam menerapkan Agile.

Bagaimana Ekipa Memberikan Solusi untuk Tantangan yang Perbankan Hadapi?

Untuk mengatasi tantangan tersebut Ekipa memiliki beberapa solusi yang kami balut dalam bentuk layanan, adapun sesuai dengan tantangan tersebut maka solusi yang dihadirkan adalah sebagai berikut;

1. Review and Streamline Business as Usual Activities

Ekipa meninjau aktivitas operasional perbankan secara rutin untuk mengidentifikasi area yang bisa dikembangkan dan diefektifkan. Hal ini akan membantu bisnis menyeimbangkan kegiatan pengembangan BAU dan Agile dengan lebih baik

2. Mengimplementasikan Praktik Design Thinking

Ekipa memiliki program Design Thinking yang akan membantu karyawan melahirkan ide-ide kreatif dan berimplikasi pada pengembangan produk. Hal ini dapat dilakukan melalui training Design Thinking dan Facilitating Ideation Workshops.

3. Mengasah Agile Mindset dan Agile Behavior

Ekipa menawarkan coaching and training dalam proses internalisasi Agile Mindset kepada karyawan. Nilai-nilai Agile melingkupi: kolaborasi, eksperimen, improvement yang berkelanjutan, dan being Agile secara komprehensif.

4. Mengatasi Isu Keamanan Psikologis

Ekipa akan membantu perbankan industri untuk membangun kultur yang inklusif bagi semua karyawan. Seperti memberikan feedback yang konstruktif, menyediakan ruang aman bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, serta memulai membangun kultur yang sehat.

Apa Saja Contoh Inovasi Produk Perbankan?

Apakah Anda penasaran dengan contoh inovasi produk perbankan yang ada di Indonesia? Baiklah disini akan kita bahas salah satu bank yang dengan inovasinya membawa bank tersebut mendapatkan penghargaan Forbes’s Best World Bank 2022 beberapa waktu lalu.

Siapakah bank tersebut? Bank tersebut adalah Bank BTPN dengan inovasi produknya yakni Jenius.

Melansir dari Daily Social, Bank BTPN telah memulai memperkenalkan inovasi produk digitalnya, Jenius, semenjak tahun 2016 dengan proses persiapan yang memakan waktu sampai 18 bulan dengan investasi yang mencapai lebih dari Rp500 miliar.

Kini penggunanya pun sudah mencapai lebih dari 3,7 juta pengguna yang tersebar di lebih dari 514 kabupaten/kota dan akan terus bertambah seiring inovasi yang terus dilakukannya.

Apa rahasia dari pengembangan produk inovatif Jenius ini?

Ada tiga rahasianya yakni Kokreasi, Kolaborasi, dan Ekspansi yang memperkuat eksistensi Jenius dibanding produk digital perbankan lainnya.

Jenius tak segan untuk melakukan kokreasi dengan masyarakat tech savvy dengan membuat platform khusus bernama Co.Create yang menjadi wadah bagi masyarakat tech savvy untuk memberikan ide dan juga feedback.

Dari ide dan feedback yang ada di platform Co.Create, Jenius terus melakukan continuous improvement yang menghasilkan fitur-fitur baru yang relevan bagi pengguna.

Melihat apa yang Jenius lakukan, kita bisa melihat bahwa Jenius menggunakan Design Thinking yang mengutamakan empati dalam proses pengembangan produk.

Apakah hal tersebut sudah diterapkan dalam perbankan Anda?

Tingkatkan Kolaborasi dan Inovasi Produk Perbankan Anda bersama Ekipa

Apakah Anda perbankan yang sudah mengadopsi agile, tapi tak melihat perubahan yang begitu signifikan?

Apakah Anda perbankan yang sedang mengalami tantangan yang sudah kami jelaskan diatas?

Atau Anda perbankan yang baru saja hendak melakukan transformasi agile dan tak punya arah yang jelas untuk memulainya?

Atau Anda masih mempertimbangkan apa itu agile dan mengapa perbankan perlu mengadopsi agile?

Ekipa siap menjadi partner yang tepat untuk permasalahan inovasi produk perbankan Anda.

We are moving website domains soon and look forward to sharing a brand new experience with you are Ekipa.co

We are moving our website domain soon and look forward to share a brand new experience with you at ekipa.co

  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
Need help? Talk to us