fbpx

11 Cara Mengembangkan Growth Mindset Agar Menjadi Kebiasaan

Ekipa.co – Jika Anda bertanya, kebiasaan apa yang perlu dibangun agar menjadi seorang agile entrepreneur yang bisa dengan mudah beradaptasi di era serba cepat ini? Maka salah satu jawabannya adalah memiliki growth mindset. Bagaimana cara mengembangkan growth mindset menjadi kebiasaan? Inilah yang akan kita bahas.

Growth mindset adalah cara berpikir dimana seseorang meyakini bahwa kemampuan dan kecerdasan personal masih dapat terus dikembangkan seiring dengan kerja keras dan latihan yang kita lakukan.

Istilah growth mindset ini menjadi populer setelah dikenalkan oleh Carol Dweck, Profesor Psikologi dari Stanford University.

Selain adanya istilah growth mindset, diperkenalkan juga istilah fixed mindset. Kebalikan dengan growth mindset, fixed mindset adalah cara berpikir yang meyakini bahwa kecerdasan adalah bawaan dari lahir.

Orang yang memiliki pola pikir fixed mindset ketika menghadapi kesulitan dalam hal tertentu akan mengira bahwa dirinya tidak memiliki kecerdasan atau kemampuan tersebut.

Padahal otak sejatinya layaknya otot. Ia akan berkembang seiring ketekunan kita melatihnya.

Baca Juga: Leadership Coaching, Simbiosis Mutualisme Leader dan Anggota Tim

Cara Mengembangkan Growth Mindset

Berikut ini ada sebelas cara mengembangkan growth mindset menjadi kebiasaan yang bisa Anda latih dalam kehidupan sehari-hari.

1. Melihat Tantangan Sebagai Kesempatan untuk Mengembangkan Growth Mindset

Hidup ini adalah sekumpulan masalah yang membuat kita terus bertumbuh. Masalah tersebut adalah tantangan yang sebenarnya menjadi kesempatan kita untuk belajar.

Dalam menghadapi tantangan atau masalah, Anda akan berhadapan dengan pilihan “FIGHT or FLIGHT”, orang dengan growth mindset akan melihat tantangan sebagai kesempatan. Utamanya adalah kesempatan belajar.

Ketika menghadapi tantangan, orang dengan growth mindset akan mempersiapkan strategi bagaimana melalui tantangan tersebut.

2. Memprioritaskan Apa yang Menjadi Tujuan Bukan Sekedar Mengejar Pengakuan dari Orang Lain

Kita tidak dapat mengontrol hal-hal yang berada di luar diri kita. Misalkan kita tidak bisa mengkontrol apakah hari ini hujan atau tidak. Kita pun tidak bisa mengontrol omongan orang lain terhadap kita

Apa yang bisa kita lakukan? Tentunya adalah mengontrol bagaimana respon kita terhadap lingkungan luar kita.

Bagi orang dengan growth mindset, ketimbang hanya sibuk mengurusi respon orang lain tentang kita agar mendapatkan pengakuannya, mereka lebih memilih fokus pada hal yang menjadi tujuannya.

Orang dengan growth mindset akan mudah mengatakan tidak kepada orang lain apabila hal tersebut tidak membuatnya berada pada jalur menuju tujuannya.

Baca Juga: 5 Cara Menemukan Ide Bisnis Kreatif dan Inovatif yang Dibutuhkan Pasar

3. Mengembangkan Growth Mindset dengan Fokus Pada Proses Dibandingkan Hasil

Manakah yang akan kamu kagumi, sebuah akun selebgram yang memiliki follower hingga ratusan ribu follower, tapi ternyata selebgram tersebut menggunakan jasa beli follower. Atau orang biasa yang rutin membagikan konten bermanfaat di Instagramnya meski follower-nya tak sebanyak selebgram tersebut?

Bagi seorang dengan growth mindset, orang kedua yang akan mereka pilih. Karena fokus hanya pada hasil saja akan membuat orang melakukan berbagai cara untuk mencapai hasil tersebut.

Berbeda apabila seseorang berfokus pada proses maka selain mereka punya target, mereka juga punya strategi yang baik agar bisa mencapai target tersebut.

4. Menggali Apa yang Menjadi Tujuan Hidup Anda

Sudahkah Anda memiliki tujuan dalam hidup Anda? Entah itu tujuan yang terkait dengan karir, keluarga, spiritual, atau bidang lainnya? Kalau sudah selamat!

Seseorang yang memiliki tujuan hidup akan menjadikan tujuan hidupnya itu sebagai panduan dalam melakukan aktivitas hariannya.

Galilah tujuan hidup Anda. Periksa kembali apa yang menjadi aktivitas Anda sehari-hari. Apakah aktivitas Anda itu semakin mendekatkan Anda dengan tujuan atau menjauhkan. Ikutilah aktivitas yang mendekatkan Anda dengan tujuan hidup Anda. Sehingga Anda tak membuang-buang waktu secara percuma.

Baca Juga: Agile Coach: Profesi Menjanjikan di Abad 21

5. Memilih Belajar dengan Baik Ketimbang Belajar dengan Cepat

Pada era internet ini, informasi terbuka luas. Ilmu apa saja yang Anda inginkan bisa Anda dapatkan dengan mudah hanya dengan mencarinya di mesin pencari. Anda pun dengan cepat sudah bisa belajar hal yang menarik minat Anda.

Apakah itu cukup? Sayangnya itu belum cukup. Memang saat ini kita dituntut untuk lebih cepat dalam segala hal agar tak ketinggalan zaman.

Namun, akan lebih baik Anda memilih belajar dengan baik dibandingkan belajar dengan cepat. Belajar dengan baik adalah belajar langsung pada ahlinya dengan memperhatikan etika belajar yang baik.

Ketika seorang murid memperhatikan etika belajar yang baik, maka ilmu pun akan dengan mudah bermanfaat bagi dirinya dan bahkan lingkungannya.

6. Melihat Kesalahan Bukan Sebagai Kegagalan

Setiap manusia di dunia ini tentu tak luput dari melakukan kesalahan. Karena manusia bukanlah makhluk yang seutuhnya sempurna.

Kesalahan terbentuk sebagai medium pembelajaran bagi manusia. Seperti layaknya orang yang akan belajar, pasti di awal karena mereka belum begitu tahu maka mereka pun melakukan kesalahan dan itu wajar.

Seorang growth mindset yang haus akan proses pembelajaran akan melihat kesalahan bukanlah sebagai kegagalan. Justru dari kesalahan tersebut ia bisa mengambil pembelajaran apa yang bisa didapatkan dan perlu diperbaiki ke depannya.

Baca Juga: 5 Cara Asyik Belajar Agile dan Scrum

7. Belajar dari Kesalahan Orang Lain

Seseorang yang menjadi entrepreneur sukses jika ditanya apa salah satu rahasia kesuksesannya? Salah satu jawaban yang muncul biasanya adalah memiliki mentor. Mengapa mentor itu penting? Karena dengan memiliki mentor kita bisa belajar lebih cepat dari orang yang sudah berpengalaman.

Hal yang terpenting adalah kita bisa belajar dari kesalahan sang mentor agar tidak berulang terjadi pada diri kita. Dengan begitu kita akan mencapai tujuan kita lebih cepat.

8. Belajar untuk Mendengar Kritik Konstruktif

Hal apa yang ditakutkan oleh seseorang ketika mendapatkan kritik? Rata-rata mereka takut dinilai oleh orang sebagai orang yang tidak kompeten. Sehingga mereka pun sebisa mungkin menghindari kritik.

Seorang yang memiliki growth mindset bukanlah tipikal orang yang suka menghindari kritik. Justru mereka menjadikan kritik sebagai salah satu sarana untuk terus bertumbuh. Bahkan terkadang mereka berinisiatif sendiri untuk mencari kritik yang membangun.

Baca Juga: Asyiknya Cara Agile Team Bekerja

9. Gali GRIT

Passion saja tak cukup untuk mengarungi dunia yang penuh tantangan ini. Anda perlu memiliki kegigihan dalam mengembangkan passion Anda. Kegigihan akan memberikan motivasi untuk terus menjadi lebih baik.

Gabungan antara passion dan ketekunan inilah yang dinamakan dengan GRIT. Istilah GRIT dikenalkan oleh Angela Duckworth, seorang profesor psikologi dari University of Pennsylvania melalui bukunya yang berjudul GRIT.

Kegigihan inilah yang menjadi salah satu ciri dari orang yang mempunyai growth mindset. Jika Anda ingin mengembangkan growth mindset Anda, tetaplah gigih mewujudkan apa yang ingin Anda capai sesuai dengan passion Anda.

10. Tentukan Tujuan di Setiap Milestone Hidup Anda

Setiap orang punya fase hidup yang berbeda. Namun, biasanya urutannya hampir sama seperti fase sekolah, kuliah, bekerja, dan berkeluarga. Fase tersebut menjadi milestone dalam kehidupan Anda.

Tentunya Anda tak ingin membuat setiap milestone perjalanan hidup Anda biasa saja, bukan? Anda perlu menentukan tujuan dalam setiap milestone tersebut. Dengan menentukan tujuan Anda akan menyiapkan strategi dan melakukan strategi tersebut agar tujuan tersebut dapat tercapai.

11. Ingatlah Tak Ada Kesuksesan yang Instan

Di dunia ini tak ada hal yang instan. Sekalipun mie instan, Anda masih perlu untuk memasaknya dulu. Begitu juga dengan kesuksesan, tak ada kesuksesan yang instan.

Lihatlah penulis J.K Rowling yang kini sukses luar biasa, apakah ia mendapatkannya dalam sekejap malam? Tentu tidak, ada banyak penolakan dari penerbit hingga ia menemukan penerbit yang mau menerbitkan karyanya Harry Potter dan ternyata sungguh sangat diminati oleh pembaca.

Kesuksesan membutuhkan waktu. Setelah Anda merancang tujuan hidup Anda, fokuslah untuk melakukan tindakan yang membawwa diri Anda lebih dekat dengan tujuan. Karena tujuan hanya jadi angan-angan bila tidak ditindaklanjuti dengan tindakan.

Baca Juga: Sertifikasi Agile Scrum Master Terbaik di Indonesia

Ingin Menjadikan Growth Mindset Sebagai Kebiasaan?

Pentingnya menerapkan cara mengembangkan Growth Mindset menjadi kebiasaan wajib bagi seorang agile entrepreneur. Karena dalam agile pun terdapat growth mindset sebagai komponennya.

Jika dalam menjalankan agile, kita tidak memiliki growth mindset maka kita tidak bisa mengambil pembelajaran apa saja yang bisa diambil dari eksperimen yang sudah kita jalankan.

Untuk menjadikan growth mindset sebagai kebiasaan membutuhkan konsistensi. Kamu bisa ikut program intensif Agile Bootcamp dari Ekipa Academy, dalam tiga bulan kamu akan belajar banyak hal terkait agile mindset dan juga growth mindset.

Agile practitioner Bootcamp

One Response

Comments are closed.

We are moving website domains soon and look forward to sharing a brand new experience with you are Ekipa.co

We are moving our website domain soon and look forward to share a brand new experience with you at ekipa.co

  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
  • 00Days
  • 00Hours
  • 00Minutes
  • 00Second
Need help? Talk to us